Ada
seorang anak yang bertanya pada bapaknya, “Bapak, temanku tadi cerita kalau bapaknya
selalu membiarkan tangannya sendiri digigit nyamuk sampai nyamuk itu kenyang
supaya ia tak menggigit temanku. Apa bapak juga akan berbuat yang sama?”
Sang
bapak tertawa dan menjawab terus terang, “Tidak. Tapi, bapak akan mengejar
setiap nyamuk sepanjang malam supaya tidak sempat menggigit kamu atau keluarga
kita.”
Mendengar
jawaban itu, si anak tersenyum dan kembali meneruskan kegiatan bermainnya. Tak berapa
lama kemudian, si anak kembali berpaling pada bapaknya. Ternyata mendadak ia teringat sesuatu. “Terus Pak, aku waktu itu pernah dengar cerita ada bapak yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan
kenyang. Kalau bapak bagaimana?” Anak
itu mengajukan pertanyaan yang hampir sama.
Kali
ini sang bapak menjawab dengan
suara lebih tegas, “Bapak akan bekerja keras
agar kita semua bisa makan sampai kenyang. Jadi, kamu tidak harus sulit menelan
karena melihat bapakmu menahan lapar.”
Si
anak kembali tersenyum, dan lalu memeluk bapaknya dengan penuh sayang. “Makasih, Bapak. Aku bisa selalu bersandar pada Bapak.”
Sembari
mengusap-usap rambut anaknya, sang Bapak membalas, “Tidak, Nak! Tapi Bapak akan mendidikmu supaya bisa berdiri kokoh di atas kakimu
sendiri, agar kamu nantinya tidak sampai jatuh tersungkur ketika Bapak sudah tidak ada lagi di sisimu. Karena tidak selamanya bapak bisa mendampingimu.”
Ada
berapa banyak orangtua di antara kita yang sering kali merasa rela berkorban
diri demi sang buah hati? Tidak sadarkah kita bahwa sikap seperti itu bisa
menumpulkan mental pemberani si anak?
SEKIAN!!!
Singkat tapi berisi pembelajaran hidup yang besar dan pokok, hebat Bang :D
ReplyDelete